Sabtu, 10 Desember 2016


Setiap daerah tentu memiliki ciri khas akan kebudayaan masing-masing baik dari segi kesenian maupun adat istidat . Salah satunya adalah budaya sakeco suku Samawa.Sakeco merupakan kesenian yang banyak di gemari oleh orang Sumbawa, alatnya berupa dua buah rabana dan di mainkan oleh dua orang seniman penabuh dengan membawa syair berbahasa sumbawa yang di namakan lawas. Alat yang di gunakan itu terbuat dari kayu kamboja (kayu jepun) yang salah satu bagiannya di tutup dengan kulit kambing yang telah di keringkan dan di ikat dengan rotan dan kawat. Sehingga Sakeco ini dijadikan sebagai salah satu hiburan dalam acara pernikahan atau khitanan (sunatan).
         
Di era globalisasi ini budaya sakeco tersebut sudah hampir punah khususnya di Sumbawa Barat karena adanya musik-musik modern sehingga hampir seluruh masyarakat di Sumbawa Barat lebih mempopulerkan budaya-budaya luar dibandingankan dengan budaya masyarakat itu sendiri. Misalnya saja ketika ada acara tertentu di Sumbawa Barat seperti pernikahan, khitanan (sunatan) ataupun acara-acara lainnya kebanyakan keluarga yang mengadakan acara tersebut mengundang Band sebagai hiburannya dan budaya sendiri diabaikan. Sedangkan budaya sakeco ini juga dapat dijadikan sebagai hiburan pada acara tertentu.

Pada budaya sakeco ini terdapat nilai-nilai yang terkandung didalamnya yakni nilai religius, nilai sosial, nilai pendidikan dan nilai ekonomi. Pertama nilai religius dapat dilihat dari budaya sakeco ini adalah setiap syair yang disampaikan oleh pelaku sakeco ini terdapat pesan-pesan berupa nasehat kepada para pendengarnya agar tetap berada di jalan yang benar.

Kedua nilai soaial , nilai ini dapat dilihat pada bahwa sakeco ini merupakan media penyampai pesan dari para utusan yang menyebarkan agama islam kepada masyarakat Sumbawa sehingga secara tidak langsung proses penyampaian tersebut terjadi interaksi sosial dalam masyarakat.

Nilai yang ketiga yakni nilai pendidikan bisa terlihat budaya sakeco ini digunakan sebagai media untuk memperoleh pengetahauan tentang agama, pendidikan, kekayaan alam, parawisata daerah sehingga dengan adanya budaya sakeco ini bisa menjadi sebagai sarana pendidikan bagi para pendengarnya untuk lebih mengetahui tentang daerah Sumbawa.

Nilai keempat yakni nilai ekonomi , nilai ini dapat dilihat dari sakeco yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki keahlian dalam bidang ini maka jika ada suatu kelurga yang akan melaksanakan hajatan, baik pernikahan maupun khitanan, biasanya pihak keluarga kalau mengundang para pemain sakeco dan tentunya dari pihak keluarga akan menyiapakan imbalan atas jasa para pemain sakeco ini. Sehingga sakeco ini bisa dijadikan sebagai bisnis bagi para pemain sakeco dan dengan imbalan yang diberikan maka akna menambah semangat para pemain sakeco serta bisa terus berkarya.

Selain itu bisa pula menambah pendapatan daerah, karena banyak wisatawan baik lokal maupun interlokal yang tertarik menyaksikan sakeco sebagai suatu keseniam khas Sumbawa.

Dengan demikian apapun yang menjadi kebudayaan setiap daerah tetap dilestarikan agar selalu dikenal oleh masyarakat Sumbawa khususnya dan masyarakat luas umunya serta menjadi identitas dan cirri khas itu sendiri.

Sumber:
hjirena
Wawancara via telpon dengan bapak Abdul Azis sebagai seseorang penulis syair sakeco
Foto: samawaexplore